Berdasarkan Sifat Kemagnetannya, material bumi dibagi menjadi :
- 1. Diamagnetik
Dalam batuan diamagnetik atom-atom pembentuk batuan mempunyai kulit elektron yang telah jenuh yaitu setiap elektron berpasangan dan mempunyai spin yang berlawanan dalam tiap pasangan. Sifat magnetik material adalah :
v Suseptibilitas k negatif dan kecil
v Suseptibilitas k tidak tergantung kepada medan luar H
Contoh : bismuth, gipsum, marmer, kuarsa, dan garam.
- Paramagnetik
Di dalam bahan paramagnetik terdapat kulit elektron terluar yang belum jenuh yakni ada elektron yang spinnya tidak berpasangan dan mengarah pada arah spin yang sama. Jika terdapat medan magnet luar, spin tersebut akan membuat putaran yang akan menghasilkan medan yang mengarah searah dengan medan tersebut sehingga memperkuatnya. Akan tetapi momen magnet yang terbentuk terorentasi acak oleh agitasi termal. Oleh tersebut bahan tersebut dapat dikatakan mempunyai sifat :
v Suseptibilitas k positif dan sedikit lebih besar dari satu
v Suseptibilitas bergantung pada temperatur
v Mempunyai harga kerentanan magnetik (k) amfiboit dll.
- Feromagnetik
Pada batuan ini terdapat banyak kulit elektron yang hanya di isi oleh satu elektron sehingga mudah terinduksi oleh medan luar. Keadaan ini diperkuat lagi oleh adanya kelompok-kelompok bahan spin searah yang membentuk dipol-dipol magnet mempunyai arah searah, apa lagi jika di dalam medan magnet di luar. Sifat bahan feromagnetik :
v Suseptibilitas positif dan jauh lebih besar dari satu
v Suseptibilitas tergantung pada temperatur
v Kerentanan magnetik (k) positif dan besar
Contoh : besi, nikel, kobalt.
- Antiferomagnetik
Pada bahan antiferomagnetik domain-domain tadi menghasilkan dipol yang berlawanan arah sehingga momen magnetik secarah keseluruhan sangat kecil. Bahan magnetik yang mengalami cacat kristal akan mengalami medan magnet kecil dan suseptibilitasnya sama seperti pada bahan paramagnetik.
Contoh : Hematit (Fe2O3)
- Ferrimagnetik
Domain-domain yang ada saling antiparalel tapi jumlah dipol pada masing-masing arah tidak sama sehingga resultan magnetik cukup besar. Suseptibilitas tinggi dan tergantung pada temperatur.
Contoh : magnetik (Fe3O4), ilmenit(FeTiO3), pirhitit(FeS), hematit(FeO2)
Geomagnetic Methods (metode magnetik) merupakan salah satu metode geofisika yang sering digunakan sebagai survei pendahuluan pada eksplorasi batuan mineral diantaranya mineral emas. Akurasi pengukuran metode magnetik ini relatif tinggi dan pengoperasian di lapangan relatif sederhana, mudah dan cepat
0 komentar:
Posting Komentar